The 2-Minute Rule for Universitas Tertua
The 2-Minute Rule for Universitas Tertua
Blog Article
Dirangkum dari Oldest, berikut sejarah dan fakta universitas tertua yang ada di dunia yang sebagian besar masih beroperasi hingga saat ini:
Salah satu kelas Glasgow di tahun 1933 bahkan sempat diisi oleh Albert Einstein dimana ia memberikan kuliah tentang teori relativitas untuk para mahasiswa! That’s rad, ideal?
Harap pastikan akurasi artikel ini dengan sumber tepercaya. Lihat diskusi mengenai artikel ini di halaman diskusinya. (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
Sejarah terus berlanjut hingga kini di abad ke-21. Kamu bisa melihat sejarah lengkap tentang kampus ini di laman .
Sebagian universitas-universitas tertua di dunia mampu mempertahankan kebesaran dalam sejarah panjang
Namun, keunggulan University of Glasgow nggak hanya sebatas itu saja. Beberapa poin ini akan menjelaskan mengapa Glasgow menduduki peringkat terbaik dunia dan diincar oleh mahasiswa internasional:
University of Cambridge tidak memiliki satu kampus utama. Sebaliknya, universitas ini memiliki beberapa school yang tersebar di seluruh kota.
Namun, tahukah kamu kampus-kampus tertua di dunia dan kampus-kampus tertua di Indonesia yang menjadi awal mula perkembangan pendidikan tinggi di tiap negara?
Fakta menariknya kampus ini merupakan institusi pendidikan tinggi yang memberi gelar akademik pertama kali di dunia. Bahkan University of Bologna juga merupakan pencetak sarjana wanita pertama yaitu Bettisia Gozzadini.
Selain tempat untuk ibadah, masjid segera berkembang menjadi tempat untuk pelajaran agama dan diskusi politik, secara bertahap memperluas pendidikan untuk berbagai mata pelajaran, khususnya ilmu alam.
Secara bertahap lama kelamaan Al-Qarawiyyin memperluas cakupan pendidikannya ke berbagai mata pelajaran, terutama Universitas Tertua ilmu alam. Baru pada tahun 1947, universitas tertua di dunia ini menerima menjadi dimodernisasi dengan memberikan gelar akademik bagi para lulusannya.
Perguruan tinggi yang diselenggarakan pemerintah Hindia Belanda pada awalnya terbatas hanya pada bidang kesehatan saja.
Karena pada saat itu Al-Azhar College sangat memperhatikan filsafat dan memberikan dukungan kepada siapa pun yang dikenal karena terlibat dalam studi cabang filsafat tertentu.
Di Indonesia sendiri, sejarah berdirinya perguruan tinggi mendorong masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, setelah sebelumnya hanya ada sekolah dasar untuk belajar membaca, menulis, dan menghitung.
Khalifah Fatimiyah mengundang banyak ulama dari negara-negara terdekat dan menaruh banyak perhatian pada buku-buku perguruan tinggi tentang berbagai cabang pengetahuan dan dalam mengumpulkan tulisan terbaik tentang berbagai mata pelajaran dan ini untuk mendorong para ulama dan untuk menegakkan penyebab pengetahuan